Membangun Kemitaraan Sekolah


Materi Yang Dibahas:
A. Konsep Kemitaraan Sekolah
B. Manfaat Kemitaraan Sekolah
C. Prinsip-prinsip Kemitaraan
D. Langkah-langkah Kamitaraan
E. Implementasi Kemitaraan

A. Konsep Kemitraan Sekolah 

Kemitraan menurut KBBI berarti  teman, sahabat, kawan kerja , Kemitraan diartikan sebagai hubungan kooperatif antara orang atau kelompok orang yang sepakat untuk berbagi tanggung jawab untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan.

Kemitraan bukan sekedar sekumpulan aturan main yang tertulis dan formal atau suatu kontrak kerja akan tetapi kemitaraan menunjukkan hubungan yang bersifat erat antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.

B. Manfaat Kemitaraan Sekolah 

Manfaat yang dapat diperoleh dari program kemitraan sekolah dengan sekolah dan lembaga lain, diantaranya:

1. Mendapatkan informasi terkini
Sekolah memerlukan informasi terkini tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mengantisipasi perubahan yang terjadi akibat perkembangan tersebut. Selain itu kemitraan antar lembaga akan dapat memberikan informasi kepada sekolah tentang kebutuhan jenis-jenis dan jumlah tenaga kerja terampil yang diperlukan saat itu dan prediksi untuk masa mendatang .

2. Memperoleh bantuan peralatan, tenaga ahli, tenaga sukarela 
Melalui kemitraan antar lembaga dapat mengetahui kebutuhan sekolah akan perlatan, bahan pembelajaran, dan tenaga ahli.

3. Mendapat kesempatan berbagi pengalaman 
Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal  dapat berbagi pengalaman dalam berbagai hal seperti pengelolaan sekolah, pengembangan kurikulum, pemberdayaan masyarakat, pelatihan kompetensi, peningkatan sumber daya manusia, efisiensi penggunaan peralatan.

4. Melaksanakan proyek bersama
Para pihak yang bermitra dapat melaksanakan proyek bersama, misal dalam pelatihan, mengembangkan prototipe peraga, pengembangan bakat siswa. Kemitraan ini menguntungkan kedua belah pihak

5. Mendapatkan beasiswa
Pemberian beasiswa kepada tamatan sekolah yang berprestasi amat baik atau tamatan yang performansinya ditempat kerja amat baik.

6. Meningkatkan kreativitas
Diharapkan dapat membuka dan mendorong kreativitas untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja

C. Prinsip-prinsip Kemitraan 

Kemitaraan sebagai kegiatan dalam meningkatan mutu sekolah mempunyai prinsip sebagai berikut:

1. Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan
Sesuai dengan Regulasi yang diberlakukan

2. Partisipasi
Memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapat, dan dalam mengambil memutuskan

3. Percaya
Saling mempercayai dan dapat dipercaya untuk membina kerjasama

4. Akseptasi
Saling menerima dengan apa adanya dalam kesetaraan. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri-sendiri;

5. Komunikasi
Masing-masing pihak harus mau dan mampu mengkomunikasikan dirinya serta rencana kerjanya sehingga dapat dikoordinasikan dan disinergikan

6. Partnership Berdasarkan kesepakatan.
Tidak merendahkan satu dengan yang lain, tetapi sama-masa bersinergi untuk meningkatkan mutu sekolah

D. Jenis Kemitaraan Yang Dapat Dibangun 

Kemitraan antar sekolah dengan sekolah atau sekolah dengan lembaga lain  dapat dilaksanakan dalam bentuk formal (resmi), informal (tidak resmi), formal dan informal, dan formal bilateral atau multi lateral. Masing-masing bentuk kemitraan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kemitraan Formal 
Kemitraan formal adalah bentuk kerjasama yang didasarkan pada satu kesepakatan atau perjanjian yang sifatnya mengikat dan dituangkan dalam dokumen naskah bersama.

2.  Kemitraan Informal 
Kemitraan informal adalah kemitraan yang didasarkan kesepakatan yang tidak mengikat dan tidak dituangkan dalam dokumen naskah kerjasama, tetapi lebih merupakan sebagai wujud adanya cooperative, kebersamaan dan saling menghargai dan menghormati keberadaan dari lembaga masing-masing

Misalnya saling mengundang dalam acara-acara kegiatan seminar, lokakarya, dan saling mengadakan kunjungan antar lembaga yang melakukan kemitraan. Pelaksanaan kemitraan informal dapat sewaktu-waktu berubah atau dihentikan karena perubahan pimpinan atau perubahan kebijakan dari pihak-pihak yang terlibat dalam kemitraan. Contoh: Kemitraan sekolah dengan sekolah.

2. Kemitraan formal dan informal 
Kemitraan dengan masyarakat dapat digolongkan ke dalam kemitraan informal maupun formal, keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, masyarakat berhak menuntut pendidikan yang baik dan bermutu.

Tetapi pada saat yang sama masyarakat juga berkewajiban berperan aktif dalam penyelanggaraan pendidikan dengan menyumbangkan dana, daya, pikiran, tenaga, dan bentuk– bentuk lain bagi terselanggaranya pendidikan yang bermutu.

Dalam perkembangan saat ini dukungan dan peran serta masyarakat dalam menunjang pendidikan yang bermutu di sekolah masih beragam, umumnya dukungan masih bersifatfisik, namun ada juga kelompok masyarakat yang sudah membantu proses pembelajaran.

Di sisi lain, masih ada sekolah yang kurang mampu dan mau mendekati masyarakat guna membantu program pendidikan dalam bidang fisik maupun pembelajaran.

3. Kemitraan formal bilateral atau multi lateral 
Sesuai dengan tuntutan otonomi daerah, kemitraan yang berkaitan dengan formal bilateral atau multi lateral dalam hal bantuan finansial (bantuan yang harus dikembalikan), perlu mempertimbangkan aspek kewenangan pusat dan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk terlaksananya kemitraan antar lembaga, baik lembaga yang berada di dalam maupun di luar negeri diperlukan program yang disusun untuk tercapainya kemitraan yang efektif dan berkesinambungan.

Ruang lingkup kemitraan antar lembaga mencakup kerjasama bidang program software (non fisik) dan program hardware (fisik), atau salah satu. Bentuk kemitraan yang lainnya adalah berupa bentuk financial sperti Grant, softloan, dan loan.

E. Implementasi Kemitraan Sekolah 

Posting Komentar

0 Komentar