Menjadi Guru Yang Memesona

Menjadi guru yang memesona
Menjadi Guru Yang Memesona
Menjadi guru yang berhasil dalam proses pembelajaran dan memiliki pribadi  yang dapat digugu atau diteladani peserta didiknya tidaklah mudah.

Tidak cukup hanya memiliki kompetensi akademik yang diperoleh ketika kuliah , akan tetapi menjadi seorang guru yang sukses  banyak hal-hal teknis dan non teknis dilapangan yang harus dimiliki.

Salah satu cara guru agar  memiliki daya tarik atau magnet yang dapat mempengaruhi peserta didiknya hingga termotivasi belajar adalah  menjadi guru yang memesona.

Kata memesona berasal dari  kata dasar  “pesona” dalam KBBI yang memiliki arti “daya tarik” atau “daya pikat”. Kata pesona yang mendapat imbuhan "me" menjadi  “memesona” yang merupakan kata kerja yang berarti “menarik perhatian” atau “membuat kagum”

Dengan demikian, yang dimaksud “guru yang memesona” adalah guru yang mampu perhatian atau mengagumkan bagi peserta didiknya sehingga mereka mau dan bersemangat untuk belajar.

Kemampuan menarik perhatian peserta didik sangat  penting dimiliki  guru. Karena dengan  perhatian peserta didik yang telah terfokus  maka proses pembelajaran dapat lebih mudah dilakukan. Kesiapan belajar inilah yang membuat siswa lebih mudah dikondisikan dan dikelola pada saat pembelajaran berlangsung.

Menjadi guru yang memesona membutuhkan proses belajar yang panjang dan usaha yang serius  yang berkelanjutan dari seorang  guru. Guru yang memesona akan selalu dirindukan peserta didiknya untuk senantiasa bertemu.

Bahkan walau pun mereka telah tamat dari satuan pendidikan namun gurunya selalu dikenang, mereka akan membicarakannya sebagai kenangan yang istimewa ketika mereka masih sekolah dan menjadi sosok yang diteladani.

Performa guru dalam mengajar yang memperlihatkan berbagai aspek yang menarik perhatian, menjadikan profil guru tersebut melekat kuat di dalam memori peserta didik  bahkan hingga waktu yang lama.

Guru yang memesona adalah sosok yang memiliki citra diri  yang mengagumkan, yang melekat dalam diri guru sebagai dampak profesionalitasnya dalam bekerja.

Persoalanya adalah bagaimana menjadi guru yang memesona ?

Dibawah ini ada 15 penampilan guru (dirangkum dari Modul PPG 2020) yang menjadikan guru tersebut menjadi guru yang memesona

1.  Penampilan Diri

Penampilan diri merupakan langkah pertama  guru untuk menumbuhkan  pesona di hadapan para peserta didiknya. Guru yang berpenampilan tidak rapi dan bersih  akan sulit menarik perhatian peserta didiknya. Sesuatu yang tidak mungkin  meminta peserta didiknya menjaga kebersihan dan kerapian sementara dirinya tidak rapi dan bersih.

Sebaliknya, guru yang berpenampilan bersih dan rapi tentu akan memikat perhatian peserta didiknya  sejak awal proses pembelajaran dan penampilan diri guru yang demikian akan membuat siswa nyaman dan senang.

2. Menguasai Materi Pembelajaran

Siswa menganggap guru lebih pandai dan lebih tahu dari orang tuanya. Oleh karena itu guru yang menguasai materi dengan baik dan dapat membimbing peserta didiknya memecahkan berbagai masalah pembelajaran. Akan membentuk kenyakinan dan kepercayaan diri peserta didiknya pada guru tersebut.

3. Memahami Karakter Setiap Siswa
Guru yang mampu memahami karakteristik akan dianggap sebagai milik semua peserta didinya  karena dapat “melayani” keberagaman keinginan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik sangat senang dan bangga jika guru mereka hafal namanya.

4. Memfasilitasi Peserta Didik Dalam  Mengembangkan Diri
Salah satu tindakan yang membuat seorang guru dikenang dan menarik perhatian peserta didiknya adalah karena kemauannya memfasilitasi siswa untuk mengembangkan diri.

Mengembangkan diri baik akademik maupun non akademik, apalagi guru dapat menggali talenta yang ada dalam diri peserta didiknya.

5. Terampil Berkomunikasi
Guru yang terampil memanfaatkan berbagai bentuk komunikasi dan melakukannya dengan gaya yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal adalah penyampaian pesan menggunakan bahasa baik secara lisan maupun menggunakan tulisan.

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan yang tidak menggunakan bahasa namun dapat berupa kode, isyarat, gambar, lambang, simbol, gerak-gerik, mimik wajah dan sebagainya. Komunikasi bukan hanya dalam pembelajaran atau kelas namun juga diluar kelas.

6. Mudah Bergaul
Kemampuan dan kemauan guru untuk bergaul dengan semua kelompok sosial menunjukkan bahwa dirinya adalah pribadi yang inklusif, pribadi yang terbuka dan siap untuk menerima berbagai perbedaan latar belakang dan pandangan dalam kehidupan sosial.

Oleh karena itu, guru yang mudah bergaul dengan berbagai kalangan akan banyak mudah dikenal oleh lingkungannya dan pada umumnya akan mendapatkan apresiasi sosial yang positif

7. Murah Hati
 Guru yang memiliki sikap murah hati adalah guru yang penuh kasih sayang dan bersedia membantu peserta didiknya  yang sedang menghadapi permasalahan. Permasalahan yang dimaksud bisa permasalahan belajar, keluarga , lingkungan bahkan ekonomi.

8. Sabar
Guru yang sabar bermakna guru yang memiliki sifat tenang tidak mudah. marah dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan berbagai tindakan. Guru yang sabar menjadikan motivasi belajar peserta didiknya  tumbuh. Semangat untuk mengikuti pembelajaran, tidak ragu untuk bertanya, bahkan tidak takut jika memiliki pendapat yang berbeda dengan gurunya atau dengan teman yang lain karena memiliki keyakinan bahwa guru yang sabar tidak akan memarahinya.

Guru yang sabar memiliki magnet ketertarikan yang tingi. Selain itu kesabaran membuat peserta didik  merasa dilindungi, merasa diayomi, dan merasa memiliki tempat untuk mencurahkan berbagai permasalahannya.

9. Simpatik
Simpatik berarti ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Guru yang simpatik adalah guru yang selalu berusaha untuk ikut merasakan apa yang dirasakan peserta didiknya, baik itu berkaitan dengan rasa sedih maupun kegembiraan.

Tindakan simpatik  dari guru menjadikan peserta didik  merasakan  tempat untuk berbagi. Perilaku simpatik guru dapat juga diwujudkan dalam aktivitas selalu memberikan motivasi bagi siswanya, baik pada saat siswa mengahadapi masalah maupun saat meraih prestasi.

10. Santun
Santun  dapat diartikan sikap halus dan baik, kehalusan dan kebaikan tersebut mencakup dalam budi bahasa maupun tingkah lakunya .Sikap santun dapat menumbuhkan  pesona bagi guru. Kesantunan akan terlihat ketika melakukan pergaulan dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.

Kehalusan dalam bertutur kata dan perilaku yang baik akan menjadikan guru menarik perhatian lingkungannya dan menjadikan dirinya mendapatkan citra diri positif dan kebaikan mencakup dalam budi bahasa maupun tingkah lakunya.

11. Berakhlak Baik 
Berakhlak baik berarti memiliki perilaku  yang baik. Guru yang berakhlak baik adalah guru yang berperilaku terpuji dan memiliki adab yang baik serta tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan agama , hokum adat istiadat yang berlaku dalam lingkungan setempat, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.

12. Arif dan Bijaksana Dalam Bertindak
Arif dan bijaksana  adalah  sikap yang selalu mengedepankan pertimbangan pemikiran untuk mengambil keputusan yang tepat sehingga mendatangkan kebaikan. Sikap ini penting untuk dikembangkan seorang guru agar segala keputusan yang diambil dapat berdampak baik.

Dalam kegiatan mengajar maupun kegiatan di luar mengajar, seorang guru seringkali dihadapkan pada berbagai persoalan yang mengharuskan dirinya mengambil keputusan.  Arif dan bijaksana dalam menangani permasalahan peserta didiknya merupaka daya pesona guru tersebut.

13. Memiliki Pribadi Yang Mantap
Memiliki pribadi yang mantap artinya bahwa keprofesian guru adalah benar-benar pilihan hidup baginya, yang didasarkan pada panggilan jiwa dan memiliki niatan tulus untuk mengabdikan diri untuk kemajuan pendidikan.

Pribadi yang mantap ini akan mendorong seorang guru menjalani profesinya dengan kesepenuh-hatian, dengan kesungguhan, sehingga merasa bertanggung jawab pada kualitas proses maupun hasil pendidikan yang dikelolanya.

Dan pribadi ini akan dapat dirasakan peserta didiknya  sehingga menimbulkan ketertarikan untuk diteladani.

14. Jujur
Jujur berarti miliki sifat yang lurus hati, tidak suka berbohong, dan berkata apa adanya. Peserta didik  menyukai guru yang jujur karena dengan kejujuran tersebut siswa merasa mendapatkan jaminan bahwa segala informasi yang dikatakan oleh guru memiliki nilai kebenaran.Menjamin bahwa segala informasi yang dikatakan oleh guru memiliki nilai kebenaran.

15. Terampil dalam Menggunakan Teknologi dalam Pembelajaran
Guru yang memesona berkaitan juga dengan kemampuan kreatifnya dalam memanfaatkan sumber belajar dan menggunakan media, sesuai dengan konteks lingkungannya. Guru harus senantiasa mengikuti perkembangan maupun teknologi yang digunakan dalam pembelajaran.                        (Kemdikbud,2020:148)

Baca Juga: Mengenal Gaya Belajar-peserta Didik Dan Instrumennya.html

Demikianlah menjadi guru yang memmesona, perlu usaha dan perjuangan seiring bertambahnya waktu maka guru akan bertambah kematangan pribadinya menjadi guru yang memesona, dimana citranya senantiasa dikenang oleh peserta didiknya. Semoga.


Bahan Bacaan:
Kemdikbud .(2020). Modul Suplemen Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jakarta: Kemdikbud.

Posting Komentar

0 Komentar