Penerapan Metode Pembelajaran Brainstorming di Kelas

                                                       A. Konsep Metode Pembelajaran Brainstorming
Metode Brainstorming
Istilah brainstorming pertama kali dipopulerkan oleh Alex F. Osbon sekitar tahun 1940 an untuk menampung ide-ide dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam kelompok.

Brainstorming dalam bahasa Indonesia disebut curah pendapat. Kegiatan curah pendapat ini berkembang menjadi salah satu metode pembelajaran.di sekolah.
 
Metode pembelajaran brainstorming (curah pendapat) merupakan teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian penyelesaian masalah tertentu dimana guru menerima/mengumpulkan ide/gagasan secara spontan dari individu atau kelompok dengan suasana bebas tanpa kritik .

Beberapa pendapat ahli pendidikan memberikan pengertian tentang metode brainstorming diantaranya:

Wahyudi (2008) bahwa tujuan brainstorming adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mind map) untuk menjadi pembelajaran bersama".

Widowati (2008) bahwa metode brainstorming adalah suatu situasi di mana sekelompok orang berkumpul untuk menggeneralisasikan ide-ide baru seputar area spesifik yang menarik.

Brainstorming dapat juga diartikan sebagai suatu teknik konferensi di mana tiap-tiap kelompok berusaha mencari suatu solusi pada suatu permasalahan yang spesifik melalui pemunculan ide-ide secara spontan oleh masing-masing anggota kelompok.

Brainstorming merupakan alternatif upaya pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Brainstorming merupakan cara cerdas untuk menggeneralisasikan ide-ide baru ataupun ide-ide yang kreatif.




Sudjana (2005) menyatakan bahwa "brainstorming adalah teknik pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok yang peserta didiknya memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda".

Aqib, Zainal (2013) mengemukakan bahwa: Metode brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.

Metode ini digunakan dengan melontarkan suatu masalah oleh guru kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.

Dari beberapa pengertian di atas semakin memperjelas pengertian metode pembelajaran brainstorming yaitu suatu metode pembelajaran dimana guru menerima atau menampung ide-ide, gagasan peserta didik tentang suatu permasalahan/topik tertentu tanpa ada kritik atau perdebatan kemudian kumpulan pendapat itu diarahkan kepada materi yang diajarkan dikelas.

Tiap peserta didik di beri kesempatan untuk menyampaikan pernyataan tentang pendapat atau gagasannya. Peserta didik yang tidak sedang menyatakan buah pikirannya tidak boleh mengkritik atau mendebat terhadap gagasan atau pendapat yang sedang disampaikan.

Pendapat atau gagasan itu di tulis di papan tulis atau pada kertas lebar yang disediakan. Selesai di tulis pendapat atau gagasan itu di kaji dan di nilai oleh kelompok tersebut atau oleh tim yang di tunjuk untuk melakukan kajian.

Kegiatan ini digunakan untuk menghimpun gagasan dan pendapat dalam rangka menentukan dan memilih berbagai pernyataan sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan kebutuhan belajar, sumber-sumber, hambatan dan lain sebagainya.

Dalam brainstorming seseorang dapat mengkombinasikan ide-ide sendiri dengan ide orang lain untuk memunculkan ide baru atau pun menggunakan ide orang lain untuk merangsang munculnya ide.

Proses pembelajaran yang menggunakan teknik tersebut, siswa akan merasa lebih bebas dalam berpikir dan berpindah menuju suatu area pikiran baru sehingga dapat menghasilkan sejumlah ide-ide baru dan pemecahan masalah.

B. Langkah-langkah Penggunaan Metode Brainstorming 

Adapun  langkah-langkah penggunaan metode brainstorming antara lain:
Tahap persiapan

1. Guru memimilih KD yang cocok dibelajarkan dengan metode brainstorming, cirinya apabila KD tersebut mengarah kepada penyelesaian masalah atau mengambarkan fenomena tertentu.

2. Menyusun RPP yang didalammnya berisi pertanyaan atau materi yang akan diminta pendapat dari peserta didik.

3. Guru mengkondisikan peserta didik agar siap belajar dilanjutkan dengan membuka pelajaran

4. Guru menguraikan aturan yang harus diperhatikan oleh para peserta didik, seperti : setiap orang menyampaikan satu pendapat atau gagasan dengan tertib,  menyampaikan jawaban secara langsung dan menahan diri untuk tidak mengeritik atau menyela  pendapat temannya.

5. Guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan secara bergiliran  kepada seluruh peserta didik  secara individu atau kelompok (dapat divariasikan),

Sebelum menjawab pertanyaan, para peserta didik diberi waktu sekitar 3-5 menit untuk memikirkan mengenai alternatif jawaban.

6. Guru mengatur atau membatasi  waktu yang akan digunakan  peserta didik , misalnya sekitar 10 menit, yaitu untuk menyampaikan masing-masing pertanyaan dan meminta para peserta didik untuk mengemukakan jawaban.

Kemudian para peserta didik mengajukan pendapat yang terlintas dalam pikirannya dan dilakukan secara bergiliran dan berurutan dari samping kiri kesamping kanan atau sebaliknya, atau dari baris depat ke belakang atau sebaliknya.

Peserta didik tidak boleh mengomentari gagasan yang dikemukakan peserta lain baik komentar.

7. Guru  sebaiknya  menunjuk seseorang penulis untuk mencatat pendapat dan jawaban yang diajukan peserta didik dan dapat pula menunjuk sebuah tim untuk mengevaluasi bagaimana proses dan hasil penggunaan teknik ini.

8. Guru  dapat memimpin kelompok agar kelompok itu dapat mengevaluasi jawaban dan pendapat yang terkumpul. Guru menghindarkan dominasi seseorang peserta dalam menyampaikan gagasan dan pendapat.

9. Guru bersama peserta didik melakukan menyimpulkan pembelajaran, refleksi dan unpan balik .

Baca juga: Cara Membuat Laporan Karya Inovatif

C. Kelebihan Metode Brainstorming 

1. Dapat memotivasi  semua peserta didik untuk dapat  mengemukakan pendapat dan gagasan tentang topik yang dibahas

2. Menghasilkan jawaban atau pendapat dari berbagai sisi (bervariasi) yang dapat memperluas sudut pandang peserta didik tentang materi yang dipelajari

3.Penggunaan waktu dapat dikendalikan oleh guru  dan metode pembelajaran ini dapat digunakan untuk kelompok besar maupun dalam kelompok kecil

4. Tidak memerlukan banyak peralatan / bahan dalam pembelajaran

5. Melatih peserta didik untuk berani memberikan pendapat dan berlatih mendengarkan dan menerima pendapat orang lain

6. Metode ini tepat digunakan karena dalam waktu singkat dapat terhimpun gagasan, pendapat dan jawaban inovatif dimana tidak menghambat spontanitas penyampaian pernyataan peserta didik.

7.Dalam proses pembelajaran akan terjadi saling memupuk dan saling melengkapi saran dan pendapat di antara peserta didik.

Baca juga: Metode Pembelajaran Buzz Group Dalam Kurikulkum 2013

D. Kelemahan Metode Pembelajaran Brain Storming 

1.Ada sebagian peserta didik  yang  kurang  perhatian dan kurang berani mengemukakan pendapat. Mereka  akan merasa terpaksa untuk menyampaikan buah pikirannya.

2.Jawaban cenderung  mudah keluar dari materi yang dibahas

3.Peserta didik cenderung beranggapan bahwa semua pendapat diterima

4.Memerlukan evaluasi lanjutan untuk menentukan prioritas pendapat yang disampaikan
Tentunya guru perlu melakukan strategi sehingga kelemahan ini dapat di atasi.

Metode branstorming tidak dapat berdiri sendiri, maka guru perlu memilih metode yang digunakan sebagai variasinya misalnya metode diskusi, tanya jawab dan penugasan.

Kesimpulan : 

Metode pembelajaran brainstorming merupakan metode pembelajaran dimana guru mendengar atau menampung pendapat/ide peserta didik , mereka diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya dan tidak melakukan komentar atau interupsi kepada pendapat orang lain(saling menghargai) .

Pada akhirnnya pendapat tersebut menjadi bahan diskusi bersama dan memperoleh pemahaman terhadap topik yang dibahas.

Metode pembelajaran brainstorming sangat baik digunakan pada materi yang berkaitan dengan fenomena/kasus dan pemecahan masalah tertentu dan divariasikan dengan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan.

Posting Komentar

0 Komentar