Kumpulan Model Pembelajaran Inovatif dan Kreatif

Model-model Pembelajaran Kreatif dan Kreatif
Model -Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.  Dalam model pembelajaran terdapat  strategi  pencapaian kompetensi  peserta didik dengan pendekatan,  metode, dan teknik pembelajaran.

Hal yang perlu diketahui guru dalam menerapkannya adalah  bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling efektif  untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi  tapi sangat tergantung kepada karakteristik mata pelajaran dan tuntutan kompetensi yang dimuatnya.

Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk diterapkan guru di dalam kelas perlu mempertimbangkan beberapa hal :  tujuan pembelajaran , sifat materi pelajaran ,  ketersediaan fasilitas,  kondisi peserta didik , alokasi  waktu yang tersedia. Dengan demikian guru harus selektif memilih dengan mempertimbangkan hal-hal  tersebut di atas.

Ciri Model pembelajaran inovatif dan kreatif

1. Adanya keterlibatan intelektual – emosional  peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap

2. Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran

3. Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik

4. Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran

Berikut ini disajikan kumpulan  model pembelajaran inovatif dan kreatif yang diharapkan guru dapat memilih sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya masing-masing.

M. 1. Model Examples Non Examples

Langkah-langkah :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran ;
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD;
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar ;
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas ;
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya;
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai;
7. Kesimpulan
Contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan tuntutan kompetensi/indikator

M. 2. Model Picture and Picture

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
2. Menyajikan materi sebagai pengantar ;
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis;
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut;
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai ;
7. Kesimpulan/rangkuman .

Baca Juga : Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning

M.3. Model Numbered Heads Together  

Langkah-langkah :
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor ;
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya ;
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya ;
4. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.;
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain, dst
6. Kesimpulan
Model Numbered Heads Together disebut juga kepala bernomor di temukan Spencer Kagan, 1992)

M. 4. Model Cooperatif Script  

Cooperatif Script dikemukakan Dansereau dkk. tahun 1985)

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru membagi peserta didik untuk berpasangan;
2. Guru membagikan wacana/materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya;
3. Guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar;
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Peserta didik yang lain:
 - Menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
 - Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
 - Menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya ;
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas;
6. Kesimpulan peserta didik  bersama-sama dengan Guru;
7. Penutup

M. 5. Kepala bernomor Struktur
Kepala bernomor struktur  merupakan modifikasi dari number heads

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok. Setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap peserta didik berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai. Misalnya : peserta didik nomor satu bertugas mencatat soal. Peserta didik  nomor dua mengerjakan soal dan peserta didik nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya;
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Peserta didik  disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa peserta didik bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini peserta didik dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka ;
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain;
5. Kesimpulan

M.6. Model Student Teams Achievement Divisions(STAD)

Model STAD disebut juga tim siswa kelompok prestasi yang dikemukakan Slavin tahun  1995

Sintaks/Langkah-langkah :

1. Membentuk kelompok yang anggotanya + 4 orang secara  heterogen (prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain)
2. Guru menyajikan pelajaran;
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok ;
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu ;
5. Memberi evaluasi ;
6. Kesimpulan

M.7 Model Jigsaw 

Model pembelajaran model jigsaw disebut juga model tim ahli dikemukakan (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp tahun 1978

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Peserta didik dikelompokkan ke dalam + 4 anggota tim;
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda ;
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan ;
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka ;
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian menjelaskan kepada teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh;
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi ;
7. Guru memberi evaluasi ;
8. Penutup

M. 8. Roblem Based Instruction

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih;
2. Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.);
3. Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah;
4. Guru membantu peserta didik dalam merencanakan/menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya;
5. Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

M. 9.Model Artikulasi

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa;
3. Untuk mengetahui daya serap peserta didik, dibentuklah kelompok berpasangan dua orang;
4. Menugaskan salah satu peserta didik dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya;
5. Menugaskan peserta didik secara bergiliran/diacak menyampaikan penjelasan  teman pasangannya. Sampai sebagian peserta didik sudah menyampaikan penjelasannya;
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami  peserta didik;
7. Kesimpulan/penutup

M.10. Mind Mapping

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai ;
2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban;
3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang;
4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi ;
5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru;
6. Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru;
7. Penutup

M. 11. Model Make - A Match 

Model make-a match disebut juga model mencari pasangan dikemukakan  Lorna Curran tahun  1994

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban;
2. Setiap peserta didik mendapat satu kartu;
3. Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang;
4. Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban);
5. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin;
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya ;
7. Demikian seterusnya;
8. Kesimpulan/penutup

M. 12. Model Think Pair and Share

Model think pair and share dikemukakan oleh Frank Lyman tahun 1985

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai;
2. Peserta didik diminta untuk berfikir tentang materi/ permasalahan yang disampaikan guru;
3. Peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing;
4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya;
5. Berawal dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para peserta didik ;
6. Guru memberi kesimpulan;
7. Penutup

M. 13. Model Debate

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra;
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh    kedua kelompok di atas;
3. Setelah selesai membaca materi, Guru menunjuk salah satu anggota kelompok  pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra.    Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya;
4. Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide   dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan;
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap ;
6. Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

M. 14. Role Playing

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan;
2. Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM;
3. Guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5 orang;
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai;
5. Memanggil para peserta didik yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan;
6. Masing-masing peserta didik berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan;
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing peserta didik diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok;
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum ;
10. Evaluasi ;
11. Penutup

M. 15. Group Investigation

Model pembelajaran Group Investigation dikemukakan Sharan tahun 1992
Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen;
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok ;
3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain;
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif  yang bersifat penemuan ;
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok;
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan ;
7. Evaluasi;
8. Penutup

M. 16. Model Talking Stick

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyiapkan sebuah tongkat ;
2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi;
3. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya;
4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru;
5. Guru memberikan kesimpulan;
6. Evaluasi;
7. Penutup

M. 17. Model Bertukar Pasangan

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Setiap peserta didik mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya atau peserta didik memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5.Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
6. Penutup

M. 18.Model  Snowball Throwing

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Masing-masing peserta didik diberi satu lembar kertas, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ± 15 menit
6. Setelah peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7. Penutup

M. 19. Model Student Facilitator and Explaining

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menjelaskan kepada peserta didik lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
4. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari peserta didik.
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6. Penutup

M.20. Model Course Review Horay(CRH)

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3. Memberikan kesempatan peserta didik tanya jawab
4. Untuk menguji pemahaman, peserta didik disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing peserta didik
5. Guru membaca soal secara acak dan peserta didik menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salah diisi tanda silang (x)
6. Peserta didik yang sudah mendapat tanda (Ö) vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7. Nilai peserta didik dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8. Penutup

M. 21. Model Demonstration

Model pembelajaran ini digunakan khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan dikemukakan Gussen

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
4. Menunjuk salah seorang peserta didik untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
5. Seluruh peserta didik memperhatikan demontrasi dan menganalisisnya.
6. Tiap peserta didik mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman peserta didik didemontrasikan.
7. Guru membuat kesimpulan.

M. 22. Model Explicit Instruction  Pembelajaran Langsung   

Pembelajaran langsung dikemukakan Rosenshina & Stevens tahun  1986  khusus dirancang untuk mengembangkan cara belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan  dengan pola selangkah demi selangkah

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan

M.23. Model Cooperative Integrated Reading And composition (CIRC)

Model CIRC diterjemahkan dengan Kooperatif terpadu membaca dan menulis dikemukakan Steven & Slavin tahun  1995

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup

Baca Juga: Metode Pembelajaran Buzz Group Dalam Kurikulum 2013

M. 24. Model Inside Outside Circle

Model pembelajaran yang diterjemahkan dengan lingkaran kecil-lingkaran besar dikemukan oleh Spencer Kagan. Peserta didik saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.

Sintaks/ Langkah-langkah :
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3. Dua orang peserta didik yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4. Kemudian peserta didik yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara peserta didik yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5. Sekarang giliran peserta didik yang berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya

M. 25. Model Tebak Kata

Media yang dibutuhkan  :
Buat kartu ukuran 10 X 10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak. Buat kartu ukuran 5 X 2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan di telinga).

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
2. Guru menyuruh peserta didik berdiri berpasangan di depan kelas
3. Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta didik yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. Peserta didik yang membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan tsb.
4. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan, peserta didik boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
5. Dan seterusnya
Contoh Kartu
Aku sebuah perusahaan
Tanggung-jawabku tidak terbatas
Aku dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasiku tidak resmi
Bila untung dimiliki, diambil sendiri
                                     NAH … SIAPA … AKU ?

M. 26.  Model Word Square

Media yang digunakan :
   * Buat kotak sesuai keperluan
   * Buat soal sesuai kompetensi yang ingin dicapai

Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
3. Peserta didik menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak

M. 27. Model Take and Give

Media yang digunakan  : Kartu ukuran ± 10 x 15 cm sejumlah peserta. Tiap kartu berisi sub materi yang berbeda dengan kartu yang lainnya  materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai .

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Siapkan kelas sebagaimana mestinya
2. Jelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
3. Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap peserta didik diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
4. Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling memberi informasi. Tiap peserta didik harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh.
5. Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give).
6. Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan peserta didik pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain).
7. Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
8. Kesimpulan

M.28. Model Concept Sentence

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
4. Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh Guru.
7. Kesimpulan.

M. 29. Model Complete Sentence
Media yang digunakan : Siapkan blangko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyampaikan materi secukupnya atau peserta didik disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap (lihat contoh).
5. Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
6. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta didik membaca sampai mengerti atau hapal
8. Kesimpulan

M. 30. Model Time Token 

Model Time Token dikemukakan oleh Arends tahun  1998. Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan atau peserta didik diam sama sekali

Sintaks/Langkah-langkah :
1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL)
2. Tiap peserta didik diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap  peserta didik diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan.
3. Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang peserta didik diserahkan. Setiap bebicara satu kupon.
4. Peserta didik yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
5. Dan seterusnya

M. 31. Two Stay Two Stray

Model pembelajaran TSTS dikemukakan oleh Spencer Kagan tahun 1992 disebut juga Model Dua Tinggal Dua Tamu. Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya.

Sintaks/Langkah-langkah
1. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka

Kumpulan  Model-model pembelajaran inovatif dan kreatif  diatas dapat diimplementasikan guru di depan kelas dengan sedikit  memodifikasi dan menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik dalam kelas. Model pembelajaran di atas semuanya mengarah untuk menjadikan siswa aktif, produktif dan kreatif.

Posting Komentar

0 Komentar