Cara Melakukan Penilaian Jenis Portofolio Kerja

Penilaian Portofolio Kerja
Penilaian Portofolio Kerja
Seperti diuraikan pada materi sebelumnya bahwa jenis portofolio dalam pembelajaran kuriulum 2013 ada 3 macam , potofolio kerja, fortofolio dokumen dan fortofolio pilihan. Dalam tulisan ini akan dibahas satu persatu dan kita mulai dari portofolio kerja.

A. Pengertian  Portofolio Kerja 

Portofolio kerja (working portfolio)  semua koleksi hasil kerja peserta didik  pada suatu mata pelajaran atau kompetensi pada periode waktu tertentu.

Contoh portofolio kerja peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis cerpen maka portofolio kerja adalah koleksi semua tulisan peserta didik tersebut baik mulai yang berupa buram, draf awal, draf setengah jadi, draf sebelum final serta  tulisan akhir semua dikoleksikan dalam satu map atau bundle atau tempat yang telah disediakan guru.

Contoh lain Portofolio kerja peserta didik  untuk mata pelajaran  Matematika kelas VII misalnya dapat berupa hasil ulangan atau kuis, laporan suatu tugas, refleksi atau hasil penilaian diri peserta didik, dan jurnal atau catatan harian peserta didik dikoleksikan dalam satu tempat tertentu.

B. Fungsi Portofolio Kerja

Ada dua fungsi portofolio kerja bagi guru yaitu  fungsi formatif dan diagnostik. Untuk peserta didik portofolio kerja merupakan bahan refleksi belajarnya.

Untuk guru digunakan sebagai  masukan  untuk membantu peserta didik  mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, kemudian membuat strategi baru  untuk membantu peserta didik dalam  mencapai kompetensi yang diharapkan.

Sedangkan untuk  peserta didik  brfungsi untuk mengendalikan pekerjaannya; merasa bangga atas pekerjaannya; merefleksikan strategi; merancang tujuan; dan memantau perkembangan.

Agar pelaksanaan penilaian portofolio kerja berhasil efektif maka diperlukan

1. Keberhasilan portofolio kerja bergantung pada kemampuan guru untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses pembelajaran dari sudut pandang peserta didik maupun sudut pandang guru.

2. Portofolio kerja harus memungkinkan peserta didik untuk melakukan “refleksi diri”, yaitu peserta didik mampu belajar tentang diri mereka sendiri sebagai pemikir, dan terus mengembangkan kemampuannya.

3. Portofolio kerja memungkinkan peserta didik untuk melihat dan mengevaluasi langsung perkembangan yang terjadi pada dirinya, dan keefektifan proses belajar yang ia lakukan.

4. Portofolio kerja yang baik akan menunjukkan pencapaian program pengajaran yang optimum , memberikan masukan bagi guru dan alat untuk penilaian formatif.

5. Kerjasama yang efektif antara guru dan peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting dalam portofolio kerja.

6. Guru harus meyakinkan peserta didik bahwa apa yang dilakukan peserta didik harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga perkembangan peserta didik dapat dipantau dari waktu ke waktu.

C. Komponen Portofolio Kerja 

C.1. Isi Portofolio 


Bahan yang dimasukkan dalam portofolio kerja sebaiknya merupakan inisiatif peserta didik dan dimonitor oleh guru. Peserta didik  dengan arahan guru memilih koleksi yang dianggapnya sesuai atau relevan dengan kompetensi yang dipelajari  untuk dimasukkan dalam portofolio.

Susunan Portofolio kerja minimal  terdiri dari:

1. Kata Pengantar,
Pengantar atau overview tentang portofolio mereka dan komentar terhadap hasil karya yang terpilih. Hal ini akan menolong siswa untuk lebih memfokuskan pada pikirannya.

2. Daftar isi,
Daftar isi juga berguna untuk membantu siswa dalam merefleksikan materi pada hasil kerja yang dipilih

3. Hasil penilaian diri atau refleksi 
Pada portofolio kerja ini peserta didik diberi ruang untuk ikut melakukan penilaian  hasil kerjanya. Apabila  belum mencapai target, juga diminta berpikir strategi apa yang harus dilakukan untuk mencapai.

Kemampuan untuk berpikir, menilai, dan menemukan strategi merupakan kemampuan yang diperlukan dalam kehidupan dan menjadi modal untuk menjadi pembelajar mandiri.

4.  Jurnal atau catatan harian
Jurnal atau catatan harian /catatan  berkala peserta didik tentang suatu topik/materi memberi informasi kepada guru bagaimana sikap dan pemahaman peserta didik terhadap suatu topik tersebut. Ketika menulis peserta didik juga sekaligus dapat melakukan refleksi terhadap pemahamannya pada topik tersebut.

Baca juga: Apa Dan Bagaimana Melakukan Penilaian Portofolio?

Portofolio kerja dapat membantuguru secara berkesinambungan melakukan penilaian informal tentang capaian peserta didik.  Hal ini dapat dicapai jika portofolio kerja yang disusun memiliki isi yang berkualitas baik.

Maka penilaian portofolio perlu dikembangkan oleh guru yang dapat mengambarkan hasil belajar peserta didik yang relevan

C.2. Pengembangan Portofolio

Langkah selanjutnya guru perlu menentukan cara pengumpulan dan menyusunnya dalam berkas portofolio yang telah disediakan, menentukan dimana dan bagaimana menyimpannya.

Portofolio juga dapat disimpan dalam bentuk digital, yang dikenal sebagai e-portfolio.  Untuk itu guru harus menentukan kapan pengumpulan portofolio, kapan dimulai, dan kapan berakhir.

Guru perlu mencatat keterangan waktu dan tanggal dibuatnya portofolio sehingga perkembangan peserta didik dapat teramati dari waktu ke waktu.

Berhubungan dengan proses misalnya guru dapat menentukan dengan jelas: apa saja yang perlu dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukannya, berapa lama waktu yang diperlukan prasyarat apa saja yang perlu dimiliki, sarana dan prasarana apa saja yang harus digunakan, dan sebagainya, semuanya harus mengarah kepada pencapaian tujuan.

C.3. Pertemuan guru dan peserta didik (portfolio conference) 

Hal yang paling utama dalam portofolio kerja adalah adanya pertemuan antara guru dan peserta didik. Guru diharapkan dapat mengadakan pertemuan portofolio secara teratur dengan setiap peserta didik, sekurang-kurangnya dua atau tiga kali selama satu semester.

Pertemuan tersebut untuk mendiskusikan tentang berbagai hal berhubungan dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan oleh masing-masing peserta didik dan apa saja yang dapat dipelajari dalam proses yang dijalani oleh peserta didik.

Dengan pertemuan ini guru dapat bersama-sama melihat perkembangan peserta didik dan memberikan masukan kepada peserta didik apabila dipandang perlu. Selama pertemuan guru memberikan perhatian penuh pada pemilihan hasil kerja peserta didik.

C.4. Buku catatan guru
Guru perlu menyiapkan satu buku khusus untuk membuat berbagai catatan portofolio. Dalam buku tersebut dicatat berbagai informasi, misal identitas setiap peserta didik dan perkembangan yang dialami oleh setiap peserta didik. Informasi yang dimaksud adalah informasi :

a. Diperoleh dalam pertemua portofolio
b. Catatan-catatan khusus berkaitan dengan peserta didik dalam waktu tertentu (satu tahun misalnya)
c. Informasi diagnostik, dan
d. Berbagai informasi lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang dialami peserta didik serta perkembangan pencapaiannya.

Informasi tersebut sangat bermanfaat bagi guru dalam mengambil keputusan-keputusannya yang berhubungan dengan kurikulum, pengajaran, pembuatan evaluasi, dan pembuatan laporan kepada orang tua/wali peserta didik.

C.5. Keterlibatan Orang Tua
Penilaian portofolio kerja  perlu dilibatkannya orang tua/wali peserta didik, untuk ikut serta menperoleh informasi perkembangan anak mereka.

Karena penilaian portofolio kerja bukan hanya pencapaian nilai akhir dari bahan yang dikumpulkan akan tetapi juga perlu diperhatikan proses perkembangan yang dialami dan usaha yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik.

Oleh karena itu, mungkin saja terjadi hasil pencapaian akhir yang sama, namun nilainya berbeda, karena usaha yang dilakukan  atau proses perkembangan yang dialami oleh setiap peserta didik berbeda.

C.6. Keterlibatan Kawan Belajar
Secara teratur misalnya satu atau dua minggu sekali peserta didik dapat diberi kesempatan untuk saling bertukar berkas portofolio dengan kawan sekelas selama kurang lebih, misalnya, lima sampai sepuluh menit. Peserta didik diberi kesempatan untuk saling melihat dan menuliskan catatan positif atau saran konstruktif apabila menurut mereka memang perlu dimasukkan tanggapan positif dan saran konstruktif tersebut. Hal ini merupakan salah satu hal yang positif dalam rangka mengembangkan pendapat peserta didik terhadap hasil karya orang lain.

D. Kelemahan Penilaian Portofolio Kerja yang Perlu di Antisipasi 

Ada beberapa kelemahan  dalam penilaian portofolio kerja yang perlu diantisipasi oleh guru.  di sekolah. Kelemahan ini disebabkan kondisi sebagai berikut:

a. Jika guru cenderung hanya memperlihatkan  pencapaian akhir dari proses . maka  peserta didik pun akan hanya berorientasi pada pencapaian akhir semata sehingga dengan  berbagai upaya dan strategi untuk menampilkan yang terbaik tanpa seiring dengan proses. Penggunaan portofolio kerja seperti ini tidak dapat mengubah sikap dan perilaku peserta didik.

b. Apabila guru dan peserta didik terjebak dalam suasana hubungan top-down, maka inisiatif dan kreativitas peserta didik akan hilang. Pada akhirnya peserta didik hanya menjadi manusia penurut dan mengikuti perintah. Suasana pembelajaran akan tidak bergairah.

Segala sesuatu yang berlangsung dalam kelas akan sangat bergantung kepada guru. Pada akhirnya, pendidikan sekolah hanya akan menghasilkan manusia-manusia pasif, yang tidak memiliki inisiatif dan kreativitas.

c. Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Peserta didik akan terjerumus ke dalam suasana yang kaku dan mematikan, yang pada akibatnya juga akan mematikan kreativitas.

d. Menyita waktu dan memerlukan tempat penyimpanan berkas yang memadai, bila jumlah peserta didik cukup besar.

Oleh karena itu, guru perlu mewaspadai beberapa hambatan tersebut. Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dan dihindari, maka penggunaan penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Posting Komentar

0 Komentar